BUKU/ The Magic Library / Product Reviews; The Magic Library. The Magic Library. Rp. 69.000,00. Be the first to review this product. Qty Available: 2 « Back to Main Product Info. Qty: Add to Cart. OR. Add to Wishlist | Add to Compare; Be the first to review this product. Write Your Own Review. Resensi Novel The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibi Bokken ini bercerita tentang dua orang sepupu yang tinggal berlainan kota. Berit gadis remaja kelas 8 tinggal di Fjaerland sedangkan Nils, anak laki-laki kelas 6 B yang bercita-cita ingin menjadi pemain bola, tinggal di selalu menghabiskan waktu berlibur bersama, seperti pada musim panas lalu. Namun ketika liburan usai dan mereka harus kembali bersekolah di kota masing-masing, komunikasi dijalin melalui surat. Banyak hal menarik yang mengisahkan antara kedua sepupu tersebut dalam menjalin komunikasi terutama ketika keduanya saling menuliskan sesuatu dalam sebuah buku yang bolak-balik dikirimkan di antara mereka berdua. Mereka menamakan buku tersebut buku surat. Belakangan buku surat tersebut telah dicetak dan dialihbahasan ke dalam 70 bahasa dan menjadi bagian sejarah dunia yang sangat menginspirasi jutaan orang. Resensi lebih lengkap dapat dibaca di Jejak Pena Oemy Ikbar 19-01-2022 1844 centraniagas385 memberi reputasi
Pembacayang baik,Buku di ta The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken book. Read 458 reviews from the world's largest community for readers. Start your review of The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Write a review. Oct 09, 2013 Ahmad Sharabiani rated it really liked it · review of another edition.
The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup Penerbit Mizan 282 halaman Cetakan ke VI - 2017 My Review Okay, dari tampilan buku ini covernya cukup untuk menarik perhatian calon pembeli, salah satunya saya. Saya membeli buku ini sebenarnya tidak secara sengaja untuk membelinya melainkan karena terpengaruh oleh desain covernya yang ramai serta diberikan gambar yang unik, sebuah ruangan yang penuh rak buku, dengan dua anak yang menatap ke atas sedang melihat buku-buku yang beterbangan. Untuk Blurb nya membuat saya penasaran mengenai isi ceritanya terutama penyusunan kalimatnya yang baik. Blurbnya menceritakan tentunya isi bukunya, tetapi spoiler free. Isi Buku Buku ini menceritakan tentang dua orang saudara sepupu Nils dan Berit yang tinggal di Norwegia, tetapi saling terpisah. Nils yang berusia 12 tahun tinggal di Ibukota Norwegia, Oslo, dan Berit 16 tahun tinggal di Fjærland susah sekali menyebutkannya. Kedua saudara sepupu ini awalnya merencanakan untuk saling berbagi cerita dan mengirim kabar melalui buku yang mereka sebut sebagai buku surat. Buku surat itu mereka gunakan sebagai media untuk mengirim surat satu sama lain, tidak menggunakan lembaran kertas. Buku itu dikirim melalui Oslo lalu ke Fjærland, lalu ke Oslo lalu ke Fjærland lagi dan seterusnya. Buku surat itu awalnya tidak terlalu menarik dan membuat kedua saudara sepupu tersebut panic dan cemas, tetapi setelah mereka mengalami berbagai kejadian aneh karena buku tersebut, merekapun berusaha untuk mencaritahu mengapa kejadian aneh tersebut terjadi hanya karena buku surat mereka. Evaluasi Di dalam buku ini, banyak memberikan pengetahuan menarik mengenai buku, perpustakaan, dan penerbitan buku. Genrenya sendiri adalah fantasy, mistery, humor, dan anak, tetapi tetap asyik untuk dibaca oleh remaja, maupun dewasa. Plot cerita buku ini sangat mengalir hingga saya hanya membutuhkan waktu 2 setengah hari untuk mengahbiskannya karena tidak sabar ingin melanjutkan ceritanya. Awal cerita Bab 1 penulisannya sangat unik karena memberikan layaknya copy dari buku surat antara Nils dan Berit, sehingga tampaknya kedua saudara sepupu tersebut saling berbalas surat di buku itu. Tokoh dalam cerita ini tentunya sebagai tokoh utama adalah Nils dan Berit. Penulis menyusun kalimat dan percakapan masing-masing antara Nils dan Berit sesuai dengan karakternya. Nils yang merupakan seorang anak kecil dengan imajinasinya yang tinggi, sedangkan Berit yang telah remaja lebih logis dan rasional dibanding Nils. Penggambaran kedua tokoh tersebut tentunya sangat baik sehingga ketika berganti surat pembaca juga akan serasa berganti suasana dan peran yang snagat nyata. Selain kedua tokoh tersebut, ada berbagai tokoh juga yang sama pentingnya, seperti Bibbi Bokken, Smiley, Mario Bresani, dan beberapa tokoh lainnya yang sepertinya tidak perlu saya sebutkan karena takutnya akan menjadi spoiler. Secara umum novel ini kocak dan sangat kental informasi mengenai perputakaan dan buku, sehingga untuk kalian yang hendak menjadi pustakawan ataupun seorang pembaca tetap. Saya sangat sarankan untuk membaca buku ini. Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik - 💙💙💙💙❤
Misteri Puisi, Teori menulis, Sejarah buku dan berbagai macam hal lainnya yang berkaitan dengan buku. inilah yang diangkat oleh Jostein Gardeer dan Klaus Hagerup dengan baik melalui karyanya yang berjudul The Magic Library — Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Buku ini mencoba kita agar tertarik lebih dalam untuk membaca buku dan memulai untuk menulis. Pendahuluan Kali ini Arif Keisuke akan membahas artikel mengenai resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken karya jostein gaarder. Bagi pecinta novel Gaarder, tentu buku perpustakaan ajaib alias the magic library ini wajib kamu baca dan memenuhi koleksi tumpukan bukumu. Karena seperti buku atau novel lainnya, dalam buku perpustakaan ajaib ini juga, kamu akan dibawa untuk berpikir untuk menemukan sebuah kebenaran suatu perkara. So, kamu perlu banget baca dulu resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken dulu di sini. Baca juga Nestapa, Khianat dan Genderang Jihad di Abad Pertengahan – Resensi Ain Jalut; Melawan Mitos Hulagu Kamu juga akan diajak berkenalan dengan tempat-tempat di Norwegia, bagaimana karakteristik orang Norwegia dan sebuah keadaan tentang bagaimana pekembangan dunia sastra atau tepatnya mengenai perbukuan. Yakin deh, buku perpustakaan ajaib bibbi bokken bagus banget menjadi buku misteri yang ringan untuk kamu baca. Yuk langsung saja baca artikel dengan judul lengkapnya Misteri Sebuah Buku Bibbi Bokken dan Kisah Misteri – Resensi Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Karya Jostein Gaarder sampai tuntas! Misteri Sebuah Buku Bibbi Bokken dan Kisah Misteri – Resensi Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Karya Jostein Gaarder Informasi Buku Cover Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Lama – Arif Keisuke Judul Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Indonesia, The Magic Library Inggris, Bibbi Bokkens Magishce Bibbliothek Norwegia Penulis Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup, Ridwana Saleh Alih Bahasa Genre Fiksi, Misteri Bahasa Indonesia Penerbit PT Mizan Pustaka Kota Terbit Bandung Tahun 2016 edisi ke-tiga Halaman 282 ISBN 978-979-433-927-5 Biografi Tokoh Membiasakan diri untuk berpikir – Source Pexels Jostein Gaarder adalah seorang penulis asal Norwegia. Ia lahir pada 8 Agustus 1952 65 tahun. Gaarder sering menulis novel yang bergenrekan literatur anak, fiksi, dan cerita pendek. Gaarder dikenal karena menulis buku fenomenalnya yaitu Sofies Verden atau Dunia Sophie tahun 1991. Buku ini telah diterbitkan dalam 60 bahasa di dunia. Ciri khas novelnya yaitu cerita yang ringan namun penuh makna untuk direnungkan. Baca juga Mengenal Perbandingan Mazhab dan Islam yang Luwes dari Australia – Resensi Kiai Ujang di Negeri Kanguru Karya Nadirsyah Hosen Latar belakang pendidikan Gaarder adalah di Oslo Cathedral School dan The University of Oslo dengan mengambil jurusan bahasa Skandinavia dan Teologi. Jostein Gaarder merupakan aktivis lingkungan, dia terlibat dalam promosi dari pembangunan berkelanjutan untuk setidaknya dua dekade. Dia berkontribusi lebih dari $ million untuk isu lingkungan. Disamping itu, Gaarder aktif secara politik terutama pada nasib pengungsi Palestina, dan semangat mengkritik pendudukan Israel atas Palestina. Ulasan Buku dan Petikan Pesannya Mari membaca buku terus yuk. Source Dalam buku ini menceritakan kisah dua orang saudara berusia 12-14 tahun yaitu Berit Boyum dan Nils Boyum. Dua saudara tersebut berusaha menjadi seorang detektif untuk memecahkan misteri yang menyangkut dalam hidup mereka. Kisah ini diawali dengan sebuah liburan panas dimana mereka menuliskan sebuah puisi dalam buku tamu di Pondok Flatbre. Kemudian mereka disarankan untuk membuat surat dalam sebuah buku. Buku tersebut harus diserahterimakan lewat pos antara Oslo dan Fjaerland. Dalam buku-surat itu, mereka mengungkapkan beragama hal, namun akhirnya berfokus menjadi seorang detektif cilik. Mereka berusaha memecahkan misteri siapa itu Bibbi Bokken dan sindikat apa yang ada di dalamnya. Nils terutama bertemu dengan Bibbi ketika di toko buku dan digambarkan seperti orang pecinta coklat yang kegirangan sekali melihat coklat, namun ini terhadap buku. Baca juga Melatih Untuk Mengurangi Emosi dan Pikiran Negatif Secara Praktis – Resensi Buku Filosofi Teras Kemudian Berit menemukan fakta lain yang berkaitan dengan itu bahwa Bibbi Bokken merupakan arti dari kata pustakawan atau juga orang yang mencintai buku. Buku termasuk incunabula. Sejalan dengan itu, fakta lainnya bahwa Bibbi Bokken tinggal di daerah yang sama dengannya, di Fjaerland. Misteri ini terus berlanjut seiring mereka menemukan fakta dan keterkaitan yang baru. Cerita semakin menarik ketika banyak pihak yang terlibat seperti guru sekolah Nils, terutama istirnya, merupakan teman lama dari Bibbi Bokken. Selain itu, ketika Ibu Nils mendapatkan hadiah liburan ke Roma seperti sudah direncanakan oleh Bibbi Bokken. Karena setiba di Roma Nils langsung mendapatkan surat dari Bibbi Bokken yang tergeletak di hotelnya, dan menyuruhnya menemui seseoang. Keadaan di Norwegia – Source Mereka mengira apakah sedang diawasi, atau menjadi pion dari beberapa orang ini. Termasuk “Smiley” yang selalu mengikuti Nils, terutama ketika pertemuan dengan Istri dari gurunya di sebuah kafe. Sampai buku surat yang mereka buat itu diambang bahaya, bahkan akan hilang selamanya. Dan fakta terkahir yaitu Bibbi Bokken memiliki perpustakaan ajaib. Bibbi Bokken juga mengetahui buku yang akan terbit pada tahun depan sebagai perayaan di Norwegia. Siapakah Bibbi Bokken? Baca saja ya hehe. Baca juga Memahami Cara Berpikir dan Mengambil Keputusan dalam Otak – Resensi Buku Thinking Fast and Slow Dari buku ini memang kamu bisa mendapatkan petikan pesan bahwa buku merupakan suatu jalan untuk membagi pengetahuan. Membagi pengetahuan, pengalaman, atau juga sebuah inspirasi baik dengan oang yang berada jauh ribuan mil di ujung sana atau dengan orang lintas generasi sekalipun. Menjadi orang yang gemar membaca merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang, tentunya demi meningkatkan kualitas diri dan saling berbagi ilmu. Dalam buku ini ditulis ada sebuah megaproyek perpustakaan yang menampung seluru buku bacaan, majalah bahkan koleksi video yang berputar di Norwegia di suatu tempat. Tujuannya untuk berbagi dengan masa depan. Kelebihan dari buku ini yaitu memang membuat pembaca menjadi ikut memikirkan misteri yang diangkat oleh sang penulis, juga bahasa yang digunakan yaitu sangat ringan karena diilustrasikan yang menulis adalah anak kecil. Link Download dan Baca Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Bagi kamu yang ingin membaca atau mengunduh buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken PDF, kamu bisa membaca dan meminjamnya secara resmi di aplikasi Ipusnas. Aplikasi itu bisa diunduh baik via android, iphone atau desktop. Buku Jostein Gaarder yang lain juga ada di sana loh. Apabila ingin memiliki pdfnya bisa beli via playstore di sini[Play Book Josten Gaarder] dengan harga Rp. Baca juga Belajar Tidak Menyerah dalam Menggapai Takdir – Resensi Alchemist Oleh Paulo Coelho Namun jika kamu tidak suka membaca buku dari media elekrtonik, kamu bisa memblinya di toko buku kesayangan kamu atau di toko online. Harga yang ditawarkan untuk buku aslinya yaitu sekitar Rp. – Rp. Yuk biasakan membeli buku resmi atau membaca dari kanal resminya untuk mendukung penulis, penerbit dan pihak lain yang terlibat tetap produktif! Buku Lain Karya Jostein Gaarder Sofies Verden Dunia Sophie – 1991 – edisi terbaruDunia Anna – 2014Appelsinpiken Gadis Jeruk – 2014Maya – 1999Misteri Soliter – 1990The Puppeteer – 2016The Castle in the Pyreness – 2018 Daftar Pustaka Gaarder, J., 2016, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, Bandung Mizan Pustaka. Penutup Menggapai indahnya hidup dengan membaca. Source Oke untuk resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken hanya cukup sampai di sini saja ya. Semoga kamu dan saya bisa mendapatkan apa yang ingin disampaikan penulis melalui bukunya ini. Yuk membiasakan baca buku untuk menambah wawasannya. Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di sini ya, dan kalau merasa mendapatkan sesuatu bisa dibagikan ke teman kamu. Terima kasih. Bagi kamu yang memiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamt e-mail berikut ini Aripviker Kata kunci resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken, download perpustakaan ajaib bibbi bokken, perpustakaan ajaib bibbi bokken pdf, review buku perpustakaan ajaib bibbi bokken.
IsiBuku. Buku ini menceritakan tentang dua orang saudara sepupu Nils dan Berit yang tinggal di Norwegia, tetapi saling terpisah. Nils yang berusia 12 tahun tinggal di Ibukota Norwegia, Oslo, dan Berit (16 tahun) tinggal di Fjærland (susah sekali menyebutkannya). Kedua saudara sepupu ini awalnya merencanakan untuk saling berbagi cerita dan
Resensi Novel The Magic Library Jostein Gaarder Misteri Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken – The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken merupakan salah satu karya seorang penulis novel dan literasi anak asal Norwegia, Jostein Gaarder. Bersama Klaus Hagerup–penulis bacaan anak dan remaja–keduanya sukses memberikan penggambaran akan keindahan dan keistimewaan dunia perbukuan melalui cerita yang mereka tuang dalam novel The Magic Library ini. Novel dengan tebal 284 halaman ini adalah terjemahan dari judul aslinya, yaitu Bibbi Bokkens Magische Bibliothek yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1993. Melalui karyanya ini, penulis mencoba untuk mengajak pembaca berjelajah bersama kedua tokoh di novel ini, yakni Berit dan Nils dalam mengangkat rahasia perpustakaan ajaib’ milik Bibbi Bokken ini. Dalam novel ini banyak pula wawasan akan segala hal yang berkaitan dengan literasi dan perpustakaan, seperti halnya sistem pengelompokan di perpustakaan, asal mula mesin percetakan, perpustakaan unik dan menarik di negera Norwegia, serta yang lainnya. Seperti yang sudah diketahui bahwa novel ini memang sudah dituliskan sejak lama oleh kedua penulis. Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa dalam novel ini Nils dan Berit kerap menggunakan media surat-menyurat atau yang mereka sebut dengan Buku Surat’ sebagai metode atau cara berkomunikasi antarmereka yang memiliki keterbatasan jarak. Dengan demikian, cerita di novel ini patut menjadi kisah klasik yang tidak akan termakan oleh waktu. Menariknya, novel ini terbagi menjadi dua bagian atau bab. Pada bagian pertama, diberi tajuk “Buku-Surat”, sementara di bagian kedua berjudul “Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken” yang berisikan pemecahan misteri dan teka-teki akan perpustakaan ajaib tersebut. Kemudian, Gaarder dan Hagerup menarik pembaca agar dapat berkhayal tanpa batas ruang guna meningkatkan rasa keingintahuan akan cerita dalam novel. Lantas, siapakah Bibbi Bokken itu dan apa keistimewaan dari perpustakaan ajaib’ yang dimilikinya? Sinopsis Novel The Magic LibraryHal yang Menarik dari Novel The Magic LibraryHal yang Kurang dari Novel The Magic LibraryKesimpulan Resensi Novel The Magic LibraryBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Sinopsis Novel The Magic Library The Magic Library The Magic Library mengisahkan dua remaja sepupu berusia 12-14 tahun bernama Nils Boyum dan Berit Boyum. Nils menetap di Oslo, sementara Berit tinggal di Fjaerland. Meskipun keduanya menetap di kawasan Norwegia, tetapi domisili mereka terbilang jauh, kurang lebih ratusan kilometer. Sesudah mereka melakukan pertemuan terakhir di liburan musim panas, keduanya sepakat dan memutuskan untuk tetap menjalin komunikasi melalui surat-menyurat yang mereka sebut dengan istilah buku-surat’. Buku-Surat tersebut berisikan kumpulan surat yang mereka lakukan setiap kali berkomunikasi antara satu sama lain, kemudian dijadikan dalam sebuah buku. Namun, ternyata ada seseorang yang tertarik akan buku-surat yang dimiliki oleh Nils dan Berit, nama orang tersebut adalah Bibbi Bokken. Mengapa Bibbi Bokken bisa tertarik dengan buku-surat tersebut? Hal itu karena di dalam surat tersebut membahas terkait Bibbi Bokken beserta Perpustakaan Ajaib miliknya. Awalnya, dalam buku-surat itu, Nils dan Berit menuangkan berbagai macam hal, tetapi mereka justru berfokus menjadi seorang detektif cilik yang mana sedang berusaha memecahkan teka-teki terkait siapa sesungguhnya Bibbi Bokken dan organisasi atau kongsi apa yang ada di di dalamnya. Bibbi Bokken dengan kawanannya mempunyai suatu rencana atau misi rahasia terhadap buku-surat yang dimiliki Nils dan Berit. Secara diam-diam, Nils dan Berit menjadi seorang ala-ala detektif guna melakukan penyelidikan pada Bibbi Bokken. Berit yang kawasan kediamannya sama dengan BibbI Bokken, tepatnya di Fjaerland, mempunyai tugas dan pekerjaan yang cenderung berat sebab ia harus berjumpa secara langsung dengan Bibbi Bokken. Sementara Nils yang kediamannya berada di Oslo, tengah dimata-matai oleh beberapa orang yang diduga sebagai suruhannya Bibbi Bokken. Semakin lama, penyelidikan terhadap Bibbi Bokken semakin menantang dan menari, Nils dan Berit mendapati clue yang menyatakan bahwa Bibbi Bokken merupakan seorang bibliografer. Misteri terkait penyelidikan Bibbi Bokken semakin berlanjut saat Nils dan Berit mendapati fakta dan keterkaitan yang baru. Tak hanya itu, cerita dalam novel ini semakin menarik saat banyak pihak yang terlibat, seperti halnya pengajar dari sekolah Nils, terlebih istrinya yang merupakan kawan lama dari Bibbi Bokken. Tidak sampai di situ saja, saat ibunya Nils memperoleh hadiah liburan ke Roma, seperti sudah dikonsepkan oleh Bibbi Bokken. Hal itu karena sesampainya di Roma, Nils pun memperoleh surat dari Bibbi Bokken yang tergeletak di penginapan hotelnya, kemudian memerintahkan untuk menemui seseorang. Bahkan, Meskipun Nils sedang berada di Roma sekalipun, tetapi tetap ada saja suruhan’ dari Bibbi Bokken yang berada di sekeliling Nils, terlebih Smiley’ yang kerap kali menguntit Nils saat melakukan pertemuan dengan istri dari gurunya di sebuah cafe. Berit yang berada di Fjaerland pun menyusup ke dalam rumah Bibbi Bokken sebab Berit mengetahui bahwa Bibbi Bokken kerap kali menerima buku. Akan tetapi, unik dan anehnya adalah ketika Berit sedang berada di rumah Bibbi Bokken, dirinya tak menemukan dan mendapati satu buku pun. Malahan, ketika itu, Berit justru hampir ketahuan oleh Bibbi Bokken, tetapi untung saja Berit dengan segera keluar dari kediaman Bibbi Bokken dan berhasil. Kemudian, setelah pulang dari Roma, Nils melakukan pertemuan dengan Berit di Fjaerland. Berit yang melihat Nils tidak membawa buku-surat milik mereka, menyuruh Nils untuk segera mengambilnya. Ketika kembali menemui Berit, Nils marah dengan semua yang terjadi. Sampai akhirnya, Nils dan Berit melakukan kesepakatan untuk mendatangi Bibbi Bokken secara langsung. Ketika berada di kediaman Bibbi Bokken, Nils dan Berit terkejut dengan apa yang mereka lihat, kemudian Bibbi Bokken memberi tahu dan menjelaskan semuanya pada mereka. Lantas, Apa yang sebenarnya mereka lihat saat di kediaman Bibbi Bokken? Apa yang Bibbi Bokken ceritakan kepada Nils dan Berit? Apakah itu merupakan sebuah pertanda bahwa mereka telah berhasil memecahkan misteri terkait Bibbi Bokken? Siapakah sebenarnya Bibbi Bokken itu? Untuk mengetahui kisah selengkapnya, ikuti kisah Nils dan Berit dalam memecahkan misteri Bibbi Bokken tentu dengan membaca novel The Magic Library. Cecilia and the Angel Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Dia sakit keras dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah dan menganggap Tuhan tak adil. Namun, terjadi keajaiban. Seorang malaikat–Ariel namanya–mengunjungi Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan memberitahunya seperti apa surga itu. Buku ini memenangi Norwegian Bookseller Prize dan diadaptasi ke dalam film yang juga memenangi Amanda Award, anugerah tertinggi perfilman Norwegia pada tahun 2009. Hal yang Menarik dari Novel The Magic Library Melalui novel The Magic Library, pembaca memperoleh pesan bahwa buku adalah suatu jalan untuk memberikan pengetahuan. Membagi ilmu, pengalaman, ataupun secercah inspirasi, baik itu dengan seseorang yang berada jauh ratusan hingga ribuan mil di sana maupun dengan seseorang yang lintas generasi. Memiliki hobi atau gemar terhadap membaca buku adalah suatu keharusan bagi setiap orang karena dengan demikian justru mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri sehingga dapat saling berbagi pengetahuan juga ilmu. Dalam novel The Magic Library ini, dituliskan bahwa terdapat sebuah proyek besar perpustakaan yang memuat seluruh buku bacaan, majalah, termasuk koleksi video yang berputar di Norwegia di suatu kawasan. Tujuannya adalah untuk berbagi dengan masa yang akan datang. Keunggulan dari buku The Magic Library ini, yaitu membuat para pembacanya turut memikirkan memikirkan misteri dan teka-teki yang diangkat oleh sang penulis, terlebih bahasa yang digunakan terbilang ringan dan mudah. Hal itu karena digambarkan yang menulis merupakan seorang anak kecil. Tidak hanya itu, novel ini penuh akan makna tulis-menulis, seperti halnya surat-buku yang dimiliki oleh Nils dan Berit. Gaya penulisan dalam novel ini terbilang unik sebab penulis membagi novel ini menjadi dua bagian. Pada bagian pertama, menceritakan terkait isi dari buku-surat’ yang dikirimkan oleh Nils dan Berit secara bergantian, sementara pada bagian kedua merupakan plan mereka berdua, yakni Nils dan Berit sesudah pertemuan secara langsung dan merancang rencana untuk memecahkan teka-teki yang selama ini mengusik mereka–dengan Nils dan Berit sebagai naratornya. Melalui novel The Magic Library ini, para pembaca akan diajak memahami beragam khayalan dan imajinasi luar biasa yang anak-anak miliki dalam menyelesaikan teka-teki dan persoalan yang tengah mereka hadapi. Selain itu, pembaca pun akan memperoleh informasi mengenai literasi dan sejarah perbukuan, misalnya, sistem penyusunan berbagai buku di perpustakaan, sejarah mesin percetakan, tempat perpustakaan unik di Norwegia, cara memperkaya tulisan-tulisan fiksi, dan tentunya masih banyak lagi. Kemudian, teruntuk sebuah buku yang berisikan cerita berdasarkan perspektif anak usia 12 tahun ataupun sepantarannya, The Magic Library dapat dikatakan bukanlah suatu buku yang biasa ataupun sederhana. Hal tersebut dapat diketahui dengan membaca beberapa kalimat yang menjadi percakapan antara Berit dan Nils dalam novel ini, pembaca dapat mengetahui bahwa mereka sangat senang membaca novel dan merasa bangga dengan hobi dan kegemarannya tersebut. Selain itu, wawasan pengetahuan Berit dan Nils, terutama akan bacaan sastra, sangatlah luas. Hal tersebut banyak dibuktikan melalui percakapan mereka yang terdapat dalam novel ini. Lalu, dengan melihat gambaran dan uraian mengenai isi cerita Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken dalam novel ini, kita selaku pembaca yang peka akan problematik perbukuan dan budaya literasi, tentulah merasa sangat tertinggal. Pasalnya, di tengah hebohnya budaya menonton televisi dan bermain suatu permainan visual yang saat ini sedang menimpa usia anak-anak, malah penulis dari mancanegara yang mengemukakan dan membuat solusi mengenai tema yang terbilang sukar dijumpai di Indonesia. Tema yang dimaksud adalah kegemaran aktivitas membaca buku yang memicu anak-anak untuk mengeksplorasi lebih jauh rasa keingintahuannya menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Di samping itu, di dalam novel ini terdapat kesenangan dalam berfantasi yang Nils dan Berit cari. Perlu diketahui pula bahwa kemampuan berfantasi seorang anak akan sangat membantu kemampuannya dalam melakukan aktivitas tulis-menulis. Hal itu yang menjadi alasan bahwa seorang anak perlu dirangsang secara rutin terhadap fantasinya agar menciptakan berbagai bacaan yang membangkitkan fantasi. Seperti yang diketahui bahwa di dalam novel ini membahas mengenai sebuah perpustakaan yang mana tugas dari perpustakaan adalah pusat penyedia informasi dan referensi belajar. Membaca juga sebagai satu-satunya perantara dan cara untuk menjadi pembaca yang baik, memiliki kosakata yang mencukupi, mengembangkan dan meningkatkan gaya penulisan yang baik, memperluas penguasaan segi tata bahasa, serta cara untuk menjadi seorang pengeja yang baik pula. Hal lainnya yang tak kalah menarik, yakni novel The Magic Library ini sebenarnya menghadirkan situasi terkini mengenai dunia perbukuan dengan cara yang unik dan menarik. The Magic Library mengilustrasikan persaingan antara buku dan film dengan cukup apik. Di masa sekarang ini, barangkali sebagian pembaca cenderung memilih untuk menonton sebuah film dibandingkan membaca sebuah buku. Hal itu karena menonton film akan jauh lebih mudah apabila dibandingkan dengan membaca buku. Pemikiran itu pula yang mengakibatkan minat baca maupun literasi di berbagai kalangan, khususnya remaja menjadi menurun dan rendah. Berdasarkan hal demikian, Gaarder melalui bukunya ini mencoba untuk menyampaikan keprihatinannya akan situasi dan konsisi yang dialami saat ini dengan cara yang sangat luar biasa. Selain pemikiran Gaarder yang sangat cemerlang ini, penyampaian yang dilakukan oleh Gaarder pun sangatlah sederhana, tetapi bermakna dan mendalam. Princess of Tales Sejak kecil, Petter lebih suka menyendiri di dalam dunia yang dia ciptakan. Dia terobsesi dengan cerita-cerita, terutama dengan Panina Manina, sang Putri Sirkus yang dikarangnya sendiri. Hingga dewasa pun, imajinasinya terus merajalela. Tak heran dia dijuluki Petter “si Laba-laba” Akan tetapi, Petter membenci ketenaran dan tak mau mempublikasikan tulisannya. Dia memilih menciptakan Writers Aid, sebuah program yang didesain untuk menyediakan cerita-cerita bagi para pengarang-pengarang internasional yang mengalami kebutuhan ide. Meskipun programnya ini pada awalnya sangat sukses, Petter akhirnya terjebak dalam jaring yang ditenunnya sendiri. Hal yang Kurang dari Novel The Magic Library Bagi yang sudah membaca novel The Magic Library karya penulis Jostein Gaarder ini, barangkali akan merasakan alur yang membosankan pada saat di awal, novel ini memiliki kesan kekanak-kanakan pada bagian awal. Lalu, di bagian surat-menyurat antara Nils dan Berit terasa sedikit random. Selain itu, hadirnya karakter tokoh antagonis pun terbilang kekanak-kanakan. Apabila dilihat dari judul dan pembawaan cerita dalam novel ini yang mana terlalu imajinatif, pembaca akan menyangka bahwa The Magic Library akan lebih diperluas dan dieksploitasi lagi. Dalam novel ini juga terdapat bagian di mana tokoh utama yang sedang mengunjungi Perpustakaan Ajaib milik Bibbi Bokken, tetapi bagian itu kurang terlihat jelas atau kurang terekspos, seakan batu tumpuan melompat menuju adegan selanjutnya. Adapun tokoh Bibbi Bokken dalam novel ini seakan terlihat sebagai sosok yang misterius di bagian awal, tetapi lama kelamaan justru sosoknya semakin tidak terlalu dominan. Bahkan yang kerap kali hadir dan mendominasi ialah karakter tokoh “Smiley” yang membuat suasana semakin mencekam dan seru. Dibutuhkan ketelitian dalam menebak tokoh karakter antagonis maupun protagonis dan beberapa petunjuk dan mengacu pada permasalahan cerita di novel ini. Lalu, novel The Magic Library mempunyai alur imajinasi liar khas anak-anak yang sukar untuk ditebak, terlebih dalam menyelesaikan persoalan Bibbi Bokken dan perpustakaan ajaibnya, Seperti yang sudah dijelaskan pula bahwa novel ini terdiri atas dua bagian yang mana bagian pertamanya berisikan Buku-Surat’ antara Nils dan Berit, sementara bagian keduanya adalah ketika Nils ke Fjaerland dan berjumpa dengan Berit untuk bersama memecahkan teka-teki dan misteri perpustakaan milik Bibbi Bokken. Pada bagian ini pula digambarkan oleh dua perspektif, yaitu Berit dan Nils secara bergantian. Namun, cukup disayangkan bahwasannya pada bagian tersebut tidak adanya perbedaan font atau sesuatu yang mencolok sebagai pembeda antara bagian Nils dan Berit. Dalam hal ini, pembaca diharuskan fokus dan awas terhadap sudut pandang siapa yang sedang bercerita. Terlepas dari segala hal kekurangan ataupun kelemahan dalam buku The Magic Library, kalian tidak akan dibuat menyesal membaca novel ini sebab ada banyak hal dan pesan menakjubkan yang dapat kalian jadikan buah pembelajaran. Bagi kalian yang belum mengetahui gaya penulisan dari karya-karyanya Jostein Gaarder, alangkah baiknya sering-seringlah membaca novelnya. Tujuannya agar kalian dapat lebih menerima dan menyerap berbagai gagasan ataupun ide yang hendak disampaikan oleh Gaarder selaku penulis. Dengan kata lain, buku ini wajib dijadikan daftar bacaan yang sangat recommended dan layak untuk dibaca. Ide dan gagasan cemerlang, serta keelokkan amanat yang disuguhkan oleh Gaarder, akan menutupi alur cerita yang barangkali terkesan membosankan bagi beberapa pembaca. Seperti halnya yang sudah dibahas sebelumnya, meskipun pada bagian awal beberapa pembaca cenderung merasakan kesan biasa saja’, tetapi novel ini justru menyampaikan sesuatu yang luar biasa di bagian akhir melalui setiap kata dan kalimat yang dirangkai oleh sang penulis. Hal tersebut justru yang akan membuat pembaca tidak akan menyesal untuk membaca novel ini hingga akhir halaman. The Magic Library akan sangat bagus dan layak untuk diberikan dan dibaca oleh kalangan remaja awal agar semakin menanamkan rasa kecintaannya terhadap kegiatan literasi, dalam hal ini adalah membaca buku. Novel ini pun sangat memadai dimiliki dan dibaca oleh semua kalangan, baik itu pecinta buku maupun bukan pecinta buku sekalipun. Bisa saja setelah membaca novel ini, seseorang yang tadinya tidak gemar membaca buku, justru akan jatuh cinta pada buku. Seperti kata pepatah yang menyebutkan, Cinta datang karena terbiasa. Maka begitu pula dengan membaca buku, diperlukannya proses adaptasi di awal sehingga lambat laun akan terbiasa membaca buku. Itulah Resensi Novel The Magic Library karya Jostein Gaarder. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel dengan berbagai genre, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber Dunia Sophie Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia 14 tahun. Suatu hari sepulang sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan, “Siapa kamu?” Belum habis keheranannya, pada hari yang sama dia mendapat surat lain yang bertanya, “Dari manakah datangnya dunia?” Seakan tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari, surat-surat itu membuat Sophie mulai mempertanyakan soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini. Dia mulai belajar filsafat. Reviewbuku novel the magic library perpustakaan ajaib bibbi bokken jostein haarder klaus hagerup Review The Magic Library - Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup | Buku Boogie Blogspot Review buku, cerita pendek, novel misteri, horor dan detektif, serta buku-buku lain.

Pembaca yang baik, Buku di tangan Anda ini benar-benar unik. Susah menggambarkan isinya. Tapi, kira-kira seperti ini Dua saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Untuk berhubungan, kedua remaja ini membuat sebuah buku-surat yang mereka tulisi dan saling kirimkan di antara mereka. Anehnya, ada seorang wanita misterius, Bibbi Bokken, yang mengincar buku-surat itu. Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dunia perbukuan. Berit dan Nils tidak gentar, bahkan bertekad mengungkap misteri ini dan menemukan Perpustakaan Ajaib. Buku ini juga berisi cerita detektif, cerita misteri, perburuan harta karun, petualangan ala Lima Sekawan, Astrid Lindgren, Ibsen, Klasifikasi Desimal Dewey, Winnie the Pooh, Anne Frank, kisah cinta, korespondensi, teori sastra, teori fiksi, teori menulis, puisi, sejarah buku, drama, film perpustakaan, penerbitan, humor, konspirasi .... "Buku terbaik mengenai buku dan budaya-baca yang ada saat ini. " -Oldenburgische Volkszeitung "Sebuah surat cinta kepada buku dan dunia penulisan." -Ruhr Nachricht "Gaarder memamerkan kecermatan terhadap detail lokasi, karakter, dan situasi." -The Sunday Tribune "Gaarder adalah garansi bagi bacaan bermutu." -Kompas "Gaarder dikarunia bakat untuk mengomunikasikan ide." -Guardian "Kemampuan Gaarder untuk merasakan ketakjuban akan dunia menyinari karya-karyanya." -The Irish Time

BukuThe Magic Library karya Jostein Gaarder. Pembaca yang baik,Buku di tangan Anda ini benar-benar unik. Susah menggambarkan isinya. Tapi, kira-kira seperti ini:Dua saudara sepupu, Berit dan Nils Goodreads Review The Magic Library. ABOUT AUTHOR. Jostein Gaarder adalah cendekiawan Norwegia dan penulis dari beberapa novel, cerita pendek dan The Magic Library ini merupakan sebuah karya dari Jostein dan Klaus Hagerup. Novel ini mengisahkan petualangan dua sepupu yaitu Berit dan Nils tentang perpustakaan ajaib. Penasaran dengan isi buku ini? kamu bisa baca resensi novel The Magic Library pada artikel ini. akan di bahas secara lengkap mengenai isi novel. Yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya. Yuk, simak penjelasannya berikut di bawah ini ya! Identitas Novel Judul NovelThe Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibi BokkenPenulisJostein Gaarder dan Klaus HagerupJumlah halaman284 halamanUkuran buku13Ă—19 cmPenerbitPT. Mizan PustakaKategoriFiksiTahun Terbit1993Harga Novel ini merupakan sebuah karya dari Jostein Gaarder & Klaus Hagerup yang mulai diterbitkan pada tahun 1993 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Dengan ketebalan mencapai 284 halaman. Sinopsis Novel The Magic Library The Magic Library ini mengisahkan dua remaja sepupu berusia 12-14 tahun yang bernama Nils Boyun dan Berit Boyon. Nils menetap di Olso dan Berit tinggal di Fjaerland. Meskipun keduanya menetap di kawasan Norwegia, tetapi domisili mereka terbilang jauh kurang lebih ratusan kilometer. Setelah pertemuan terakhir mereka di musim panas, keduanya sepakat untuk menjalin komunikasi lewat surat menyurat dengan istilah buku surat. Buku surat tersebut berisikan kumpulan surat yang mereka lakukan setiap kali berkomunikasi. namun, ternyata ada yang tertarik dengan akan buku surat yang dimiliki oleh Nils dan Berit. Ia adalah Bibi Bokken. Awalnya surat itu berisi berbagai macam hal. Namun, mereka justru berfokus menjadi detektif cilik yang mana sedang berusaha memecahkan teka teki terkait siapa sesungguhnya Bibi Bokken beserta organisasi apa yang ada di dalamnya. Bibi Bokken dan kawannya memiliki rencana atau misi rahasia terhadap surat-surat yang dimiliki Nils dan Berit Berit yang satu kawasan dengan Bibi Bokken mempunyai tugas dan pekerjaan yang cenderung berat ia harus berjumpa secara langsung dengan Bibi Bokken. Sementara Nils yang di Olso sedang dimata-matai oleh seseorang dan dikira itu suruhan dari Bibi Bokken. Bahkan, meskipun Nils sedang berada di Roma sekalipun, tetapi ada saja suruhan dari Bibi Bokken dan juga Smiley yang kerap kali menguntil Nils saat melakukan pertemuan dengan istri dari gurunya dis ebuah Cafe. Dan Berit berhasil masuk ke dalam rumah Bibi Bokken. Namun, tak satu pun ia menemukan buku di rumah tersebut malah dia hampir ketahuan untung bisa keluar dari rumah tersebut. Setelah Nils pulang dari Roma. Nils dan Berit akhirnya melakukan pertemuan di Fjaerland. Dan mereka tidak membawa surat-surat milik mereka. Menyuruh Nils untuk mengambilnya. Sampai akhirnya, Nils dan Berit melakukan kesepakatan untuk mendatangi Bibi Bokken secara langsung. Ketika berada di kediamana Bibi Bokken Nils dan Berit terkejut dengan apa yang mereka lihat. Kemudian Bibi Bokken menjelaskan semuanya kepada mereka. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa yang mereka tengah lihat di kediaman Bibi Bokken? Dan siapa sebenarnya Bibi Bokken?Yuk, cari tahu jawabannya di buku The Magic Library ya! Unsur Intrinsik Novel Dalam resensi novel The Magic Library terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, yaitu 1. Tema Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tema tentang petualangan dua sepupu Berit dan Nils dalam memecahkan perpustakaan ajaib milik Bibi Bokken. 2. Tokoh dan Penokohan Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel The Magic Library, diantaranya adalah Nils, ia merupakan sepupu dari Berit yang hobi membaca buku dan suka menulis serta memiliki keingintahuan yang kuat, namun suka emosian sedikit. Berit, ia merupakan sepupu dari Nils yang sama-sama menyukai membaca buku dan suka menulis juga serta memiliki keingintahuan yang kuat, dan juga pemberani. Bibi Bokken, ia merupaka seseorang pecinta buku yangs angat misterius dan kepribadiannya susah di tebak Smiley, ia merupakan mata-mata yang di suruh Bibi Bokken untuk mengawasi Nils Dan amsih banyak lagi tokoh lainnya 3. Alur Novel ini memiliki alur campuran/gabungan. 4. Latar Waktu Novel ini berlatar waktu pada tahun 1993 jadi tak heran jika komunikasi mereka masih menggunakan media surat-menyurat. 5. Latar Tempat Di Norwegia, Di Olso, di Fjaerland di rumah Nils, di rumah Berit dan di rumah Bibi Bokken dan masih banyak latar lainnya. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu bahasa yang ringan dan mudah dipahami terutama anak-anak. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel yaitu novel ini mengajarkan kita tentang penting dan bermanfaatnya membaca di bandingkan dengan menonton TV dengan petualangan seru yang dilakukan dengan dunia literasi. Unsur Ekstrinsik Novel Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel, yaitu 1. Nilai Sosial Sikap Nils dan juga Berit yang memiliki hobi yang sama selain itu mereka merupakan saudara dan juga sahabat dekat. 2. Nilai Moral Sikap Bibi Bokken yang ternyata memiliki hati baik dan sangat peduli dengan masa depan anak terhadap dunia literasi. Kelebihan Novel Banyak memberikan pesan moral dan pengetahuan tentang literasi Bahasa yang ringan dan mudah dipahami Alur yang enak diikuti Kekurangan Novel Buku ini bagi yang tidak suka baca pastinya akan mudah bosan Tidak adanya ilustrasi sebagai gambar pemanis Pesan Moral Novel The Magic Library Terakhir dari resensi novel The Magic Library yaitu pesan moralnya adalah Novel ini mengajarkan kita tentang penting dan bermanfaatnya membaca di bandingkan dengan menonton TV dengan petualangan seru yang dilakukan dengan dunia literasi. uAzm. 171 326 88 172 80 144 33 2 52

review buku the magic library