22 Maret 2016 Bawal air tawar merupakan nama lokal yang digunakan di Indonesia untuk menyebut ikan yang memiliki nama ilmiah Colossoma macropomum. Sedangkan kata air tawarnya sendiri digunakan untuk membedakannya dengan ikan bawal air laut. Sedangkan nama dagangnya yang populer secara internasional adalah “tambaqui”, yang merupakan nama asli yang disandang di daerah Brazil ada juga yang menyebutnya sebagai pir pitanga. Selain itu, ada juga yang menyebutnya sebagai red blly pacu Inggris dan Amerika Serikat, hal ini mengacu pada warna perutnya dan siripnya yang berwarna merah. Ada juga yang menyebutnya gamitamaPeru, dan cachama Venezuela.Adapun klasifikasinya berdasarkan sistematika penamaan ilmiah adalah sebagai berikutPhylum ChordataKelas ActinopterygiiOrdo CharaciformesFamili CharasidaeGenus ColossomaSpesies Colossoma macropomumNama dagang Tambaqui, red belly pacu, gamitama, cachamaNama lokal ikan bawal, bawal air tawarUntuk bentuk fisiknya ikan bawal memiliki bentuk tubuh yang terlihat pipih jika dilihat pada posisi berdiri, jika kita melihatnya dari posisi samping maka ikan bawal akan terlihat agak membulat oval. Ikan bawal memiliki mulut yang kecil terletak di ujung kepalanya, memiliki rahang yang pendek tetapi rahan tersebut cukup kuat, ikan ini juga memiliki gigi-gigi seri yang kapalanya sendiri membulat dengan lubang hidung agak besar. Kulitnya bersisik kecil-kecil ctenoid. Sirip dada terletak di bawah tutup insang. Sementara sirip dubur dan sirip perut terpisah. Punggung ikan bawal berwarna kuning sampai merah, sedangkan perutnya berwarna putih keperakan berwarna membedakan bawal air tawar dengan bawal air laut, yaitu pertama dari warna tubuhnya, bawal air tawar berwarna abu-abu tua. Sedangkan untuk bawal air laut berwarna putih untuk bawal putih, dan berwarna hitam untuk bawal hitam. Jika bentuk tubuh ikan bawal air tawar seperti di atas, tetapi jika bawal air laut memiliki ciri yaitu mempunyai sirip perut dan dubur yang tepisah, dan sirip punggungnya terletak tepat di punggunngnya dengan sirip perut serta sirip duburnya menyatu. Jika dilihat dari warna siripnya, maka ikan bawal air tawar berwarna merah menyala sedangkan bawal air laut siripnya berwarna seperti warna tubuhnya. PreviousKandungan gizi ikan bawal Next Kebiasaan hidup ikan bawal air tawar
Dilihatasal usulnya, bawal bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi berasal dari negeri Samba, Brazil. Ikan ini dibawa ke Indonesia oleh para importir ikan hias dari Singapura dan Brazil pada tahun 1980. Selain ke Indonesia, ikan bawal pun sudah tersebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Di setiap negara, ikan ini mempunyai nama yang berlainan.
– Dari beberapa spesies ikan yang berada di prairan ikan bawal terdapat dua spesies, yaitu bawal putih dengan nama latin Pampus argenteus dan stromateus cinereus dan bawal hitam Parastromateus niger. Kedua spesies ikan ini merupakan ikan populer bagi penggemar yang harganya sedang, antara Rp. 3000000/kg. Bawal juga merupakan ikan ekspor yang dicampur dengan berbagai ikan laut lainnya, Budi daya bawal masih dicampur dengan ikan lain, terutama ikan kuwe Caranx sp. Benih bawal masih ditangkap di alam dan dibesarkan di KJA. Nama Indonesia Bawal putih Nama Internasional Silver pomfret Nama Latin Pampus argenteus Euphrasen, 1788
JenisIkan Konsumsi Air Tawar Betutu juga memiliki banyak nama-nama lainnya di pelbagai daerah di Indonesia seperti bakut, bakutut, belosoh (nama umum), boso, boboso, bodobodo, ikan bodoh, gabus bodoh, ketutuk, ikan malas, ikan hantu dan lain-lain. Kalau dilihat lihat Jenis Ikan Konsumsi Air Tawar Bawal mirip sekali dengan ikan piranha dari
Bawal Bramidae adalah ikan yang menjadi komoditas andalan Indonesia sejak lama. Ikan tersebut banyak disukai oleh berbagai kalangan, baik di Indonesia maupun di negara lain. Minat yang tinggi tersebut mendorong Bawal menjelajah di pasar ekspor dan disambut sangat hangat Salah satu yang mendapat tempat di hati pecinta ikan, adalah Bawal jenis Bintang yang aslinya adalah komoditas yang hidup pada perairan sub trops. Namun, pada 2009 jenis tersebut dikembangkan Indonesia dan berhasil hidup di perairan jenis tropis Di sisi lain, ada jenis lain yang juga tak kalah bagus, yakni Bawal Emas yang memiliki tubuh sangat indah dan khas, yakni warna keemasan. Namun, Bawal Emas tidak seunggul Bawal Bintang dari segi performanya Oleh karena itu, kemudian dikembangkan Bawal Hybrid yang mengawinkan induk Bawal Bintang dan Emas. Persilangan tersebut menghasilkan Bawal yang lebih unggul dan tahan terhadap perubahan lingkungan, serta memiliki rupa yang cantik dengan warna keemasan Pada 2009, Bawal Bintang resmi menjadi salah satu komoditas untuk perikanan budi daya di Indonesia. Biota laut tersebut aslinya berkembang biak di perairan yang memiliki suhu sub tropis. Melalui tahapan riset, Bawal Bintang bisa berkembang biak di suhu udara tropis, khas Indonesia. Dua belas tahun berlalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP kembali berhasil mengembangkan Bawal Hybrid yang merupakan persilangan dari induk betina Bawal Bintang Sirip Panjang Trachinotus blochi, Lacepode, Silver Pompano dengan Bawal Emas. Keberhasilan menyilangkan dua induk jenis Bawal tersebut, dilakukan oleh Balai Perikanan Budi daya Laut BPBL Batam, Kepulauan Riau. Sebagai hasil persilangan, Bawal Hybrid memilik sifat-sifat unggul yang terdapat pada kedua jenis Bawal tersebut. Direktur Jenderal Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto menjelaskan, keunggulan dari Bawal Bintang yang dimiliki Indonesia adalah kemampuan untuk bisa beradaptasi dari habitat alami sub tropis ke lingkungan tropis yang ada pada perairan Indonesia. Kemudian, Bawal Bintang juga terbukti mudah untuk melaksanakan proses pemijahan, dan juga bisa dikembangkan pada perairan yang memiliki salinitas cukup lebar di kisaran antara 19 part per thousand ppt hingga 34 ppt. baca Seberapa Banyak Potensi Stok Ikan di Perairan Selat Malaka? Ikan Bawal Hybrid hasil persilangan induk Bawal Bintang dan Emas. Foto KKP Sementara, untuk Bawal Emas memiliki keunggulan berupa warna keemasan yang biasa muncul pada permukaan tubuh, daging yang lebih tebal, dan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan Bawal Bintang. Tetapi, masa pemijahan Bawal Emas relatif cukup sulit. Slamet mengungkapkan, masa pengujian performa produksi Bawal Hybrid kemudian dilakukan secara bersamaan di lima lokasi, yaitu di Jawa Tengah oleh Balai Besar Perikanan Budi daya Laut BBPBL Lampung; dan di Kalimantan oleh Balai Perikanan Air Payau dan Laut PBAL Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kemudian, untuk pengujian di Kepulauan Riau dilaksanakan oleh BPBL Batam. Sementara, untuk pembudidaya di sekitar lokasi BPBL Batam dan yang ada di Riau, itu dilaksanakan oleh sejumlah pembudidaya yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Bagi Pemerintah Indonesia, keberhasilan tersebut menjadi penegas bahwa subsektor perikanan budi daya adalah masa depan sektor perikanan. Dengan demikian, fokus untuk menggenjot produksi bisa semakin cepat dilakukan dalam masa yang akan datang. “Ini membuktikan bahwa status pengembangan teknologi perbenihan untuk memproduksi benih unggul kian dinamis,” ungkap dia belum lama ini di Jakarta. baca juga Menteri KKP Bertekad Perkuat Budidaya dan Percepat Ekspor Perikanan NTT. Seperti Apa? Ikan Bawal Hybrid hasil persilangan induk Bawal Bintang dan Emas. Foto KKP Keunggulan Agar keunggulan sifat yang ada pada Bawal Hybrid bisa menjadi milik semua pembudi daya ikan di Indonesia, saat ini proses pembenihan massal sedang dilakukan BPBL Batam. Dengan produksi massal, sebaran Bawal Hybrid diharapkan bisa cepat sampai ke berbagai pelosok Nusantara. Slamet menyebutkan kalau peran BPBL Batam menjadi sangat penting untuk masa sekarang. Bukan hanya keran berhasil mengembangkan Bawal Hybrid, namun juga karena menjadi penyokong produksi perikanan budi daya secara nasional. Selain itu, BPBL juga diharapkan dapat menjadi inkubator bisnis sekaligus menjadi penggerak ekonomi di wilayahnya, menjadi pusat layanan dan penyebaran teknologi di daerah, serta dapat selalu hadir di saat masyarakat memerlukan solusi. “Benih bawal bintang hybrid ini merupakan hasil perkawinan silang atau cross breeding antara induk betina Bawal Emas dengan induk jantan Bawal Bintang,” terang dia. Sebagai jenis terbaru, Bawal Hybrid diprediksi bisa bersaing dengan jenis yang sudah ada di pasaran saat ini. Hal itu, karena peminat Bawal selama ini sangat besar dan respon di pasar lokal ataupun ekspor masih sangat baik. Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa pengembangan Bawal Hybrid menjadi langkah baru untuk mendorong pengembangan perikanan budi daya secara nasional. “Saya sangat mengapresiasi program pemuliaan induk Bawal Hybrid ini, dan mendorong program breeding yang dilakukan BPBL Batam,” tutur dia. perlu dibaca Sinergi Ekspor untuk Bangkitkan Industri Perikanan Menteri Kelautan dan Perikanan memanen ikan Bawal Hybrid. Foto KKP Bagi Trenggono, keberhasilan Bawal Hybrid membuktikan bahwa Indonesia memang memiliki kemampuan yang baik dalam mengembangkan subsektor perikanan budi daya. Selain itu, di saat yang sama, perikanan budi daya juga menjadi fokus dari Pemerintah Pusat untuk produksi perikanan nasional. KKP sebagai instansi yang mendapatkan mandat untuk peningkatan produksi perikanan budi daya, juga diberikan tugas untuk bisa mengembangkan seluruh potensi yang ada pada subsektor tersebut dengan sangat baik dan bijak. Di antara caranya, adalah dengan melaksanakan pembangunan menggunakan aspek teknologi yang berwujud menjadi motor, lingkungan, sosial ekonomi dan pasar, serta selalu mempertimbangkan komoditas unggulan yang sudah ada. Selain itu, pembangunan sektor perikanan juga harus senantiasa melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada, khususnya pada perikanan budi daya yang akan berperan sangat penting dalam upaya mencapai kesejahteraan pelaku usaha budi daya. Inovasi Menurut Trenggono, sumbangan inovasi dari unit pelaksana teknis UPT di bawah direktorat jenderal seperti BPBL Batam, akan bisa membantu KKP untuk mengemban tugas yang sudah dibebankan oleh Pemerintah Indonesia. Perlunya inovasi teknologi, adalah untuk meningkatkan produksi budi daya berbagai komoditas sektor kelautan dan perikanan. Dan, benih unggul yang diharapkan adalah benih dengan pertumbuhan yang cepat, adaptif terhadap lingkungan, dan nantinya dapat meningkatkan produksi secara signifikan. “Dengan kelebihannya selain pertumbuhannya cepat, Bawal Hybrid ini secara langsung akan meningkatkan produktivitas. Di sisi lain, performa kualitas produknya bisa lebih diminati pasar,” sebut dia. Sebagai komoditas unggulan, Bawal selalu mendapatkan permintaan dari pasar lokal dan internasional dengan tinggi. Utamanya, permintaan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang selalu tinggi sepanjang tahun. Menteri Kelautan dan Perikanan melihat pembudidayaan ikan Bawal Hybrid. Foto KKP Kepala BPBL Batam Toha Tusihadi mengatakan, kelebihan lain dari Bawal Hybrid adalah pertumbuhannya yang diharapkan bisa lebih cepat dari Bawal Emas, yang menjadi induk persilangan. Dengan kata lain, proses hibridisasi diharapkan bisa memperbaiki performa Bawal Bintang dai sisi pertumbuhan dan juga kualitas produk. “Jadi, kelebihan-kelebihan fenotip bawal emas menyebabkan ikan tersebut lebih diminati di pasar internasional dibandingkan dengan bawal bintang,” jelas dia. Menurut Toha, dengan proses pemijahan alami, Bawal Hybrid bisa menghasilkan sekitar 100 ribu hingga 150 ribu butir telur fertil dan juga 40 ribu ekor benih yang siap disebarluaskan ke masyarakat. Sedangkan, jika melalui pemijahan dengan metode rangsang hormon, produksi bisa mencapai dua kali lipat lebih. Adapun, sejak September 2020 hingga sekarang, produksi benih Bawah Hybrid sudah dilakukan hingga lima siklus dengan produksi mencapai 200 ribu ekor benih. Jumlah tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi permintaan benih di Provinsi Kepri dan sekitarnya. Diketahui, hibridisasi yang dilakuksan BPBL Batam bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya genetik yang telah dimiliki, untuk mendukung percepatan pembangunan perikanan budi daya laut. Dalam prosesnya, KKP memakai strategi breeding program dan pemuliaan induk yang berfokus pada dua kegiatan, yaitu untuk mempertahankan galur murni masing-masing spesies, serta untuk mendapatkan strain/ varietas yang memunculkan fenotip unggul. Artikel yang diterbitkan oleh
Atas inovasi teknologi ini diharapkan kedepannya mampu dibudidayakan di daerah lain juga. Agar produksinya bisa terus ditingkatkan," ujarnya. Saat melakukan kunjungan kerja di BPBL Batam (9/3), Menteri Trenggono, menyebut Indonesia mempunyai berbagai macam sumber daya ikan laut, salah satunya jenis ikan bawal bintang.
571KTa. 396 371 53 298 401 297 426 309 233
nama lain ikan bawal di daerah indonesia